https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/issue/feed SAINT PAUL'S REVIEW 2024-12-31T05:45:25+07:00 Fenius Gulo admin@jurnal.sttsaintpaul.ac.id Open Journal Systems <p>Saint Paul's Review adalah jurnal ilmiah berkala yang diterbitkan dua kali setahun oleh Bagian Pusat Studi Sekolah Tinggi Teologi Saint Paul Bandung. Jurnal ini mengkaji isu-isu kontemporer yang ada di tengah-tengah masyarakat khususnya kaum milenial yang sedang mengalami perubahan yang begitu cepat demi berkontribusi dalam pelayanan Gereja di negara kesatuan Republik Indonesia. Penulisan dalam jurnal ini lebih berfokus pada bidang Teologi, Konseling, dan beberapa disiplin ilmu terkait seperti Psikologi, Sosial dan Antropologi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal SAINT PAUL'S REVIEW telah terakreditasi peringkat 5 sebagai Jurnal Ilmiah Nasional oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Nomor 177/E/KPT/2024 periode 2021-2026.</strong></p> <p>Jurnal ini ditulis oleh para teolog Kristen, para dosen dan mahasiswa, para pendeta dan rohaniawan serta orang awam yang menaruh perhatian terhadap pergumulan masyarakat pluralisme dalam gaya penulisan yang dapat dicerna oleh masyarakat Kristen.</p> <p>ISSN: <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2797-5061">2797-5061</a></p> https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/96 Erat Autem Nox: Et Ipse Qui Exivit Erat Nox: Applying the Praeclarus Theorem to the Betrayal of Judas Iscariot. Based on John 13:26-30 2024-12-31T05:45:25+07:00 Edward Sitepu edwardsitepu103@gmail.com Katjuk Dhwi Waspodo dhwiwaspodo@gmail.com Slamet Triadi slamettriadi68@gmail.com Yenny Gooltje jgooltje@gmail.com <p>Recognizing the figure of Judas Iscariot as a traitor provides space for polemics among theologians and congregations. Various understandings, both in positive terms (praising him as a hero) and negative (as a cursed person), leave uncertainty in interpreting the true meaning of the text. A different approach is needed but provides adequate understanding. Praeclarus' theorem is applied in his introduction to the text of John 13:26-30. This application resulted in the finding that the emphasis on Judas Iscariot's act of betrayal was the antithesis of God's plan of salvation. Satan is behind the betrayal. So it is hoped that those who want to introduce the meaning of betrayal itself is a reality that cannot be avoided, but in it Jesus gives a strong affirmation to live it by having a banquet with His disciples. This is a valuable legacy for the church when it feels betrayed.</p> 2024-12-31T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/88 Kemitraan Gereja dan Pemerintah dalam Menangani Kaum Lemah di Indonesia: Tinjauan Biblikal atas Keluaran 22:21-27 2024-11-29T09:54:07+07:00 Risno Djabu risnodjabu2792@gmail.com claudia angelina claudia.angelina12@gmail.com Tiopan Aruan tiopan@sttsoteria.ac.id Ardians Batawi ardians@sttsoteria.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran gereja di Indonesia dalam mengatasi kesenjangan sosial dan kemiskinan, dengan fokus pada kemitraan dengan pemerintah. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan eksegesis terhadap Keluaran 22:21-27, penelitian ini mengungkap dimensi teologis yang mendasari keterlibatan gereja dalam isu-isu sosial. Analisis ini mengintegrasikan kajian konteks historis, struktural, dan implikasinya bagi konteks Indonesia kontemporer. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi original dalam pengembangan model kemitraan yang inovatif antara gereja dan pemerintah, serta memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih efektif dalam memberdayakan kelompok-kelompok marginal.</p> 2024-12-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/76 Pendekatan Yesus dalam Mengatasi Kejenuhan Pelayanan: Studi Teologis dan Praktis untuk Hamba Tuhan Masa Kini 2024-11-29T09:56:17+07:00 Agung Gunawan agunggunawan71164@yahoo.com <p>Artikel ini akan membahas tentang masalah kejenuhan yang dihadapi oleh hamba-hamba Tuhan yang melayani di gereja. Kejenuhan tidak boleh dianggap enteng oleh hamba-hamba Tuhan karena kejenuhan dapat membawa akibat yang fatal bagi hamba Tuhan dan pelayanannya dalam gereja. Kejenuhan akan mengurangi produktifitas pelayanan hamba-hamba Tuhan. Dalam artikel ini akan diuraikan tentang dampak-dampak negatif dari kejenuhan yang muncul dalam diri seseorang yang perlu diwaspadai oleh hamba-hamba Tuhan. Selain dari pada itu, dalam artikel ini juga dipaparkan kiat-kiat yang dimiliki oleh Yesus sehingga Ia dapat mencegah kejenuhan dalam pelayanan. Tatkala hamba-hamba Tuhan menjalankan kiat-kiat yang dilakukan oleh Yesus maka mereka akan dapat terhindar dari masalah kejenuhan. Dengan demikian maka pelayanan hamba-hamba Tuhan tidak terganggu oleh kejenuhan.</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>&nbsp;</p> 2024-12-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/95 Spektrum Karya Roh Kudus dalam Rangka Membangun Spiritualitas Kristen Sejati 2024-12-26T16:34:03+07:00 Sostenis Nggebu sostenis.nggebu@gmail.com <p>Permasalahan dalam artikel ini membahas pentingnya pekerjaan Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Mengingat masih banyak orang percaya menganggap berbata-kata dalam bahasa roh itu sebagai ukuran spiritualitas pribadi. Tujuan pembahasan artikel ini guna menjelaskan spektrum pekerjaan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen. Metode studi literatur digunakan untuk mengkaji artikel ini. Hasilnya, Roh Kudus memiliki dinamika sendiri yang berkenan hadir dan bekerja secara bebas di dalam tiap orang percaya yang telah bertobat dan mengalami hidup baru di dalam Yesus Kristus. Buah Roh yang bekerja di dalam hidup orang percaya sebagai tanda spiritualitas, dan bukan karena kemampuan ber-<em>glossolalia</em>. Kesimpulannya, Roh Kudus bekerja secara riil di dalam hidup orang Kristen guna memuliakan Bapa di surga dan taat melaksanakan kehendak Yesus Kristus.</p> <p>Kata kunci: gereja; hidup dalam kekudusan; orang percaya; Roh Kudus.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-12-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/92 Regulasi Emosi dalam Perspektif Kitab Ayub: Studi pada Klien Rumah Pemulihan Soteria Cimahi 2024-12-11T09:48:48+07:00 Hermin Soerjaman herminsoerjaman3h@gmail.com Dominggus Pote trisolatv@gmail.com Andrias Tataming andriastataming@gmail.com Hertina Soerjaman hertinasoerjaman@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji regulasi emosi yang ditinjau dari Kitab Ayub dan bagaimana implementasinya pada klien di Rumah Pemulihan Soteria Cimahi. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis konsep regulasi emosi berdasarkan pendekatan Alkitabiah dan penerapannya dalam membantu klien yang menghadapi tekanan emosional berat. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan survei deskriptif analitis, analisis dokumen, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ayub, meskipun mengalami penderitaan yang luar biasa, berhasil meregulasi emosinya melalui empat strategi utama: merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyampaikan keluh kesah secara jujur, mengubah pola pikir negatif menjadi positif, dan menyesuaikan respons terhadap tekanan. Pendekatan ini relevan untuk diterapkan pada klien Rumah Pemulihan Soteria, yang sering mengalami kesulitan dalam mengelola emosi akibat tekanan hidup. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis berupa konseling berbasis spiritualitas, perubahan kognitif, dan pelatihan regulasi emosi yang dapat membantu klien mencapai keseimbangan emosional. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi lembaga pemulihan emosional berbasis iman Kristen, keluarga klien, dan pembaca yang tertarik pada pendekatan Alkitabiah dalam menangani emosi. Studi ini juga menegaskan bahwa regulasi emosi dapat meningkatkan stabilitas emosional dan pertumbuhan rohani individu.</p> 2024-12-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/91 Bijak Dalam Berkata-Kata: Studi Hermeneutik Amsal 17:27 2024-11-29T10:14:33+07:00 Aska Aprilano Pattinaja apattinaja@gmail.com Bryllyan Erhuero Liliefna brillyannjr@gmail.com Sarah Sari Refialy refialysarah@gmail.com <p>Amsal 17:27 merupakan teks dalam kumpulan Amsal Salomo yang mengandung kiasan dan paralelisme yang jarang diteliti. Penelitian sebelumnya hanya memasukannya dalam kajian nasihat hikmat dalam kumpulan Amsal Salomo. Oleh sebab itu tujuan artikel ini akan menganalisis bahasa kiasan dan paralelisme sinonim yang terdapat dalam Amsal 17:27 sebagai sebuah nasihat untuk bijak dalam berkata-kata. Bijak dalam berkata berbicara mengenai kedewasaan dan penuh penguasaan diri dalam berkata-kata. Berdasarkan metode hermeneutik sub genre sastra hikmat, maka penelitian ini menemukan beberapa hal yaitu: <em>pertama, </em>menahan diri dalam perkataan; <em>kedua, </em>pengendalian emosi; <em>ketiga, </em>bijaksana dalam berkata. Penlitian ini menjadi masukan bagi siapa saja yang sementara melatih diri untuk menjadi prbadi yang bijak dengan menguasai diri dalam berkata-kata.</p> 2024-12-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW https://jurnal.sttsaintpaul.ac.id/index.php/spr/article/view/73 Keteladanan dan Integritas Guru dalam Pelayanan Ibadah bagi Anak-Anak Sekolah Minggu 2024-09-13T09:17:26+07:00 Ayub Rusmanto ayubrusmanto@sttiman.ac.id Yunieti Sitompul yuni.moraja@gmail.com <p>Keteladanan guru merupakan sikap yang dipraktikan dan patut ditiru oleh anak-anak Sekolah Minggu. Keteladanan yang baik dapat dijadikan sebagai alat dan pola untuk mempengaruhi anak-anak Sekolah Minggu. Oleh sebab itu, kualitas seorang guru dapat divalidasi dari kemampuannya untuk bertanggung jawab karena memiliki keteladanan dan berintegritas. Untuk hal ini, penulis mengkaji keteladanan dan integritas guru dalam ibadah bagi anak-anak Sekolah Minggu di Gereja Kristus Rahmani Indonesia<strong> (</strong>GKRI) Diaspora City Center. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan (<em>literature research) </em>kepustakaan berbasis Alkitab sebagai sumber utama, artikel jurnal yang terpublikasi untuk memahami dan menarasikan keteladanan dan integritas guru dalam ibadah anak-anak Sekolah Minggu di Gereja Kristus Rahmani Indonesia<strong> (</strong>GKRI) Diaspora City Center. Hasil penelitian ini bahwa keteladanan dan integritas yang mumpuni berlandaskan Alkitab, Guru dapat memberikan bimbingan rohani dan pengajaran yang selaras dengan nilai-nilai Alkitab. Selain itu, penelitian ini memperlihatkan bahwa guru yang mengajar menjadi teladan dan berintegritas dalam mengembangkan Sekolah Minggu di Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Diaspora City Center suatu keharusan dan berbasis pada Alkitab.</p> 2024-12-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 SAINT PAUL'S REVIEW